Welcome to New House!!

Cerita ini berawal dari suatu pagi yang memaksa aku untuk membuka mata dari tidur. Tiba-tiba semuanya terasa aneh dan percakapan ini pun terjadi.

"Aku dimana?"

Hening. Nggak ada yang ngejawab. Akhirnya kuulangi sekali lagi dengan kalimat berbeda.

"Dimana aku?"

Tetap nggak ada yang ngejawab. Akhirnya aku sadar di kamar yang asing itu, aku sendirian. Oke, mungkin ini saatnya untuk aku kembali memejamkan mata dan melanjutkan tidurku.
-THE END-

Liburan Seorang Diri? Siapa Takut..

Sebelum bercerita lebih lanjut, rasanya ada baiknya buat ngebayangin ini dulu. Bayangkan ada seorang gadis jalan-jalan melintasi pulau seorang diri. Gimana? Biasa aja? Mmm, jadi seorang gadis itu adalah gadis polos, lucu, dan baik hati. Hah? Tetep biasa aja? Oke, aku tambahin lagi kalau gadis yang dimaksud itu adalah aku. Apa? Makin biasa aja?? Yah, kalau gitu kita punya pikiran yang sama *Loh, jadi maksudnya apa?*

Antara Hati dan Logika

“Jadiii, mulai sekarang harus realistis aja ya..” Ujar otak kepada hati.

Hayooo, siapa yang pernah ngalamin kejadian yang mirip-mirip dengan percakapan di atas? Kalau ngomongin soal hati emang serba susah ya. Terutama bagi perempuan yang apa-apa selalu make hati. Apapun yang salah akan menjadi benar. Apapun yang fana akan terlihat nyata. Yah, gitu deh kalo gak pake logika. Anak-anak muda jaman sekarang lagi trendnya galau, PHP, dan sebagainya *becermin* *nyadar ternyata emang masih muda*.

Hidup Sesuai Pilihan

Suram adalah ketika hari masih siang dan seseorang bbm kamu dengan obrolan kayak gini:

Sebut saja A : Sekarang lagi dimana?

Aku : Di kosan.

Sebut saja A : Kalo boleh tau di kosan ngapain?

Aku : Ini sih lagi nonton film aja di laptop *sambil ngarep dia ngajakin makan atau nonton beneran di bioskop*

Sebut saja A : Seloo banget. Nggak produktip.

Aku : *Jleb!* *endchat* *becermin sambil meratapi ke-selo-an ini*

Belajar dari Kunci

Pernah ngerasa kehilangan dan nyaris desperate saking putus asanya nggak?
Kalau belum, mending mulai dari sekarang banyak-banyak bersyukur deh atas nikmat dan rejeki yang telah diberikan. Jangan sampai semuanya terlambat dan membuahkan penyesalan. *macak ustadzah*.