Antara Hati dan Logika

“Jadiii, mulai sekarang harus realistis aja ya..” Ujar otak kepada hati.

Hayooo, siapa yang pernah ngalamin kejadian yang mirip-mirip dengan percakapan di atas? Kalau ngomongin soal hati emang serba susah ya. Terutama bagi perempuan yang apa-apa selalu make hati. Apapun yang salah akan menjadi benar. Apapun yang fana akan terlihat nyata. Yah, gitu deh kalo gak pake logika. Anak-anak muda jaman sekarang lagi trendnya galau, PHP, dan sebagainya *becermin* *nyadar ternyata emang masih muda*.

Kadang, kita kejebak sama yang namanya Pemberi Harapan Palsu alias PHP dan pada akhirnya kitalah sebagai Penerima Harapan Palsu. Sebenarnya pemberi harapan palsu itu apa sih? Menurut penafsiran seorang Raisa Adila yang nggak lain dan nggak bukan adalah diriku sendiri, pemberi harapan palsu adalah orang-orang yang dengan sengaja memancing ataupun merespon seseorang lawan jenis yang menaruh perasaan suka namun tidak untuk ditanggapi secara serius. Istilah kasarnya cuma dianggap permainan doank. 

Banyak oknum PHP mengatakan kalau beberapa kasus bukan berarti memberi harapan palsu, tapi si lawan jenis itulah yang keGRan. Nah, permasalahannya adalah kalo udah tau ada yang GR kenapa dilanjutin ngeresponnya? Iya nggak? *nyari massa*. Udahlah, kita tinggalkan dulu masalah GR atau nggaknya. Supaya wabah ini nggak menjangkiti seluruh kaum muda di Indonesia, khususnya di dunia, Master Raisa bakal ngasih sedikit tips kepada muda mudi yang beruntung ngebaca postingan ini *kePDan lu*.

Postingan ini dibuat atas permintaan teman-teman yang lagi galau dan tiba-tiba melapor sama aku. Yaaak, Anda meminta pada orang yang....salah! Tapi nggak apa-apa, setelah mempertimbangkan asas manfaat dan persahabatan, akhirnya aku memutuskan ngebuat postingan ini. Tips ini berlaku untuk kamu yang udah suka banget sama orang, tapi kelihatannya dia nggak punya respon positif tapi juga nggak pengen kamu pergi dari hidupnya. Be aware! Dia nggak pengen kamu pergi (mungkin) karena nggak pengen kehilangan salah satu fansnya aja. Simpel kan?

Tips ini lebih tepat disebut dengan tips mengedepankan logika:
  1. Jangan percaya kata-kata manisnya. Inget, dia bukan permen apalagi gulali.
  2. Inget-inget sikap dia yang bikin kamu jengkel. Kalau dia beneran suka sama kamu, nggak mungkin kan  dia terus-terusan buat kamu bete?
  3. Bales bbm, sms, WA, atau apapun yang sejenisnya dengan singkat dan usahakan jangan membuat umpan balik. Dia bukan ikan yang bakal nangkep umpan kamu. Dia juga bukan pemancing yang bisa ngasih umpan.
  4. Jangan pernah hubungi dia duluan. Mending kamu alihkan pulsa kamu untuk menghubungi orang tua. Hayooo, kapan terakhir menghubungi orang tua?
  5. Selalu ingat kalau dia pernah mati-matian mempertahankan seorang yang dia sayangi dan itu bukan kamu. Kalau itu kamu, pasti sekarang kalian udah jadian dan nggak akan galau lagi.
  6.  Nggak usah bersikap sok manis sama dia. Dia bukannya lagi mau beli arum manis.
  7. Hitung berapa jumlah penduduk di Indonesia. Ada beratus juta boook dan lo masih ngarepin dia?? Hellloooowww!!
Oke, sepertinya cuma itu aja tips mengedepankan logika khusus buat kamu yang lagi galau dan terombang ambing dalam dunia perasaan yang fana *macak konsultan cinta*. Kalo ada yang ngerasa nyesel ngebaca postingan ini, ingat ini dibuat demi kemaslahatan bersama dan atas dasar permintaan orang-orang yang sepertinya salah udah memilih aku sebagai tempat meminta saran.


Bagi kamu yang punya tips lain atau mau sekalian berbagi pengalaman, boleh looh ditunggu komennya. Ingat, ini demi kemaslahatan umat! *kibas jilbab*
Efek galau

2 komentar: