Cerita ABG : Masa Pancaroba

Sebenernya agak bingung mau memulai cerita ini darimana. Permasalahannya adalah mau nyeritain apa aja aku belum tau, nah gimana bisa mulai cerita ya.

Hmmm, jadi setelah mematung di depan laptop agak lama sambil memandangi cermin, aku tiba-tiba mendapat ide cemerlang.

Gimana kalau laptopnya dimatiin aja? *saking stressnya ga dapet ide nge-blog*.

Tapi sisi lain dari diriku mulai berontak. Ini nggak bisa dibiarkan! Kalau males gini terus gimana bisa ikut program PKK nya warung blogger?

Nah, Warung Blogger sekarang sedang menggiatkan program kece yang berjudul PKK yaitu Peduli Kata Kunci. Pada program itu, kita sebagai blogger ingin melengserkan artikel-artikel negatif di mesin pencarian google dengan kata kunci tertentu dan mengganti dengan konten yang lebih berbobot dan positif. Nah, kata kunci kali ini adalah cerita ABG. 

Sebagai blogger dan warga negara yang baik, aku bertekad harus ikut berpartisipasi demi memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia! Waow, betapa nasionalisnya tulisanku kali ini. Hihi.

Berbicara soal ABG - Anak Baru Gede, entah kenapa pikiranku langsung flashback ke masa lalu. Tepatnya di jaman SMP dan SMA dulu. Masa ABG adalah masa dimana kita ngerasa udah besar, udah gede, udah pinter, udah jago, pokoknya udah gitu aja. Inget banget dulu itu para ABG berlomba-lomba buat jadi yang paling gaul, yang paling oke dan paling keren. Biar bisa dibilang gaul, harus punya friendster. Akhirnya hampir semua ABG punya friendster dengan nama yang sok-sok keren. Biar bisa dibilang kece, harus ngikutin gaya para artis yang lagi ngehits di masa itu. Biar bisa dibilang keren harus rajin nongkrong di cafe paling berkelas dan bergengsi.

Agak ribet emang ya jadi ABG. Ikut sana ikut sini, nyobain ini, nyobain itu. Tapi ya memang begitulah yang kebanyakan dilakukan ABG. Mencari Jati Diri. Nggak ada yang salah dengan pencarian jati diri selama itu masih dalam batas normal dan bisa diterima oleh akal sehat. Toh pencarian jati diri itu mungkin memang harus dilalui dalam masa-masa ABG yang terbilang cukup labil karena pada masa itu merupakan masa pancaroba yaitu peralihan dari masa kanak-kanak menuju kedewasaan yang nantinya bakal ngebentuk karakter kita.

Jadi, kalau anak ABG labil sih udah biasa. Itu yang bakal ngebuat mereka mengerti apa yang harus mereka lakukan pada akhirnya. Tugas kita  yang merasa lebih dewasa adalah memonitor dan juga mengarahkan agar mereka nggak jadi butiran debu yang tersesat dan nggak tahu arah jalan pulang.

Nah, kalau sekarang masih labil dan masih suka ikut sana-sini, coba dicek lagi deh. Jangan-jangan kita terlambat melalui masa-masa ABG?

"Artikel ini turut mendukung gerakan PKK Warung Blogger"